Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada Arkhaea dan bakteri, merupakan pertambahan volume dan ukuran sel, juga sebagai pertambahan jumlah sel.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain :
- Nutrien, dibutuhkan sebagai sumber energi dan untuk menyusun komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan antara lain karbon, nitrogen, mineral dan vitamin.
- Air, merupakan komponen terbesar penyusun sel (70-80%), dibutuhkan dalam reaksi metabolisme.
- pH, bakteri dapat tumbuh dengan baik umumnya pada kisaran pH 3-6. pH optimum dimana terjadi pertumbuhan maksimum sekitar 6,5-7,5 (pH netral).
- Temperatur. berpengaruh pada proses metabolisme (mempengaruhi aktivitas enzim, bila suhu terlalu tinggi bahkan bisa merusak enzim) dan proses pembelahan sel. Berdasarkan rentang temperatur dimana dapat terjadi pertumbuhan, bakteri dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
- Kelompok psikrofilik, rentang suhu -5 sampai 30oC, optimum pada 10-20oC
- Kelompok mesofilik, rentang suhu 10-45oC, optimum pada 20-40oC
- Kelompok termofilik, rentang suhu 25-80oC, optimum pada 50-60oC
- Oksigen, kebutuhan oksigen digunakan dalam memenuhi kebutuhan energi. Secara umum dibedakan menjadi bakteri aerob dan anerob.
- Kelompok aerob memerlukan oksigen bebas dalam mengoksidasi nutrien (misalnya glukosa) untuk memperoleh energi. Contoh : Azotobacter, Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrobacter.
- Kelompok anaerob tidak memerlukan oksigen bebas dalam repisrasinya. Energi diperoleh dari perombakan (reduksi) senyawa yang sudah jadi. Adanya oksigen bisa mematikan bakteri anaerob. Contoh : Lactobacillus (glukosa menjadi asam susu dan energi), Escherechia coli dan Clostridium tetani.
Pertumbuhan Bakteri pada Kultur Tertutup (Agar Plate)
Bakteri dan Arkhaea bisa diamati di laboratorium. Untuk itu dikembangkan dalam kultur tertutup dengan menggunakan agar plate (biakan agar-agar dalam cawan petri). Dalam kultur tertutup itu tidak dilakukan penambahan nutrisi (nutrisi hanya ditambahkan pada awal pembuatan medium) dan tidak dilakukan pembuangan limbah hasil metabolisme sel.
Pertumbuhan yang terjadi dalam kultur tertutup dapat digambarkan dalam kurva (grafik)
1. Fase lag terjadi peningkatan ukuran sel, pada waktu ini sel belum terlalu banyak membelah. Sel mulai memperbanyak diri secara lambat setelah menyesuaikan diri dalam medium baru.
2. Fase eksponensial terjadi pertumbuhan seimbang, sel membelah dengan kecepatan yang tetap dan maksimal. Pertumbuhan yang paling pesat terjadi pada fase eksponensial ini.
3. Fase stasioner ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan (pembelahan bakteri berkurang), terjadi karena penumpukan limbah metabolisme, racun, kekurangan nutrien, dan perubahan kondisi pada lingkungan. Pertumbuhan sel yang hidup masih lebih banyak daripada jumlah sel yang mati.
4. Fase kematian ditandai dengan jumlah sel yang mati lebih banyak daripada sel yang hidup karena nutrien semakin menurun (bahkan habis), energi cadangan di dalam sel juga habis dan terkumpulnya produk limbah.